PKD - Sukses tidaknya sebuah program lingkungan hidup yang kini jadi trend kegiatan Walikota Bandung, sangat bergantung kepada banyaknya parisipasi masyarakat dalam membiasakan hidup bersih dengan mengolah dan memilah sampah, menanam pohon serta membuat sumur resapan atau setidaknya membuat biopori di lingkungan disekitarnya, sementara, pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan hanya berkewajiban memfasilitasi berbagai kebijakan yang terkait dengan program lingkungan hidup secara umum.
Seperti halnya program BCG/Bandung Green and Clean 2010, yang digelar Rabu (02/06),taman pramuka jalan RE Martadinata Bandung, merupakan program lingkungan hidup yang di gagas dan dilaksanakan atas kerjasama antara Yayasan Uniliver Indonesia, BPLH Kota Bandung, Pikiran Rakyat dan Radio Rase FM.
Program BCG tersebut menekankan pada kegiatan pendampingan berbasis komunitas dengan system faslitator dan kader lingkungan ditingakat RW. Pada tahun 2009 telah terbentuk 4.562 kader lingkungan dari 100 RW yang menjadi peserta program BGC.
Program BGC 2010 memiliki target yang lebih luas yakni melibatkan 151 kelurahan yang ada di 30 kecamatan di Kota Bandung.
Sementara itu Walikota Bandung H. Dada Rosada dalam kata sambutannya menyatakan, program lingkungan hidup yang sedang digalakan tidak akan efektif apabila tidak ada partisipasi warga, persoalan lingkungan hidup harus menjadi kesadaran kolektif, termasuk persoalan sampah plastic yang kini menjadi persoalan serius.
“Saya mengajak para pengusaha untuk mengurangi pemakaian plastic” , kata walikota, bahkan lanjutnya “ saya akan buat perda khusus untuk mengurangi sampah plastic”.
Disebutkan walikota bahwa kesuksesan program lingkungan hidup tersebut bergantung kepada partisipasi warga .
Revolusi Bandung Hijau
Terkait dengan keinginan mempercepat pembangunan lingkungan hidup, walikota mengutarakan sebuah gerakan revolusi bandung hijau dengan semboyan/ tagline ‘Lingkungan hijau bermartabat adalah sebuah kebutuhan.
“Bandung sedang melakukan revolusi, sehingga tiada hari tanpa menanam pohon, tiada hari membuat sumur resapan dan tiada hari tanpa melepas burung”, cetus walikota. ADMIN
03 Juni 2010
Walikota : Lingkungan Hidup Bermartabat Adalah Sebuah Kebutuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar