Aep Alamsyah
PKD - Setiap minggu kegiatan ‘car free day’ di sepanjang dago Kota Bandung terus digulirkan. Kegitan tersebut berawal dari keinginan untuk menurunkan tingkat polusi yang menurut penilaian beberapa ahli bahwa tingkat polusi diperkotaan sudah melebihi ambang batas yang menkhawatirkan.
Dari laporan BPLHD Kota Bandung bahwa kegiatan car free day telah sukses menurunkan tingat polusi udara secara signifikan, sehingga kegiatan car free day perlu secara kontynu dilaksanakan bahkan ada keinginan pelaksanaanya diperluas kerus-ruas jalan kota lainnya.
Namun demikian kesuksesan kegiatan car free day dalam rangka menurunkan tingkat polusi udara belum bisa memberikan rekomendasi untuk kegiatan yang diperluas, karena perlu suatu kajian yang komprehensif terhadap berbagai aspek lainnya seperti ekonomi maupun social.
Namun apapun itu, menurunnya tingkat polusi udara sebagaimana tujuan awal sudah tercapai sehingga kegitan car free day secara ceremonial perlu ditingkatkan menjadi sebuah budaya, artinya diperlukan kesadaran warga dalam mengurangi polusi udara dengan menyedikitkan berkegiatan menggunakan kendaran bermotor.
Besarnya andil kendaraan bermotor terhadap tingkat polusi udara di Indonesia juga dilaporkan oleh Word Bank bahwa sejak tahun 1995 hingga tahun 2001, selama kurun waktu tersebut pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia mencapai hampir 100%.
Dampak dari pertumbuhan kendaraan tersebut telah menghasilkan emisi gas buang yang cukup mengkhawatirkan, hal tersebut bisa dikategorikan akibat para pemilik kendaraan tidak melakukan perawatan yang baik juga akibat penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan, yaitu penggunaan bahan bakar dengan kadar timbale/Pb yang terbilang tinggi.
World Bank mencatat, Jakarta adalah salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
Tahun 1994 World Bank menghitung dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, dalam catatan World Bank jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan menurut standar WHO, maka diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan.
Kemudian adanya peningkatan efisiensi terhadap 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat, dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999. (dari berbagai sumber) ADMIN
15 Juni 2010
Car Free Day Senyatanya Sangat Bermanfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar