Galamedia
Jumat, 25 Juni 2010
Astri Ivo
VIDEO mesum mirip artis yang masih menjadi buah bibir turut mengundang keprihatinan sejumlah kalangan, termasuk Astri Ivo. Artis yang kini lebih sering sebagai pendidik itu menyatakan, kasus pornografi seharusnya menjadi introspeksi bagi setiap pribadi untuk menilai kualitas iman masing-masing.
Menurutnya, apa yang dilakukan setiap insan itu adalah sebuah pilihan yang seharusnya bisa disikapi secara bijaksana. Jangan selalu mencari kambing hitam atas apa yang telah terjadi.
"Perbuatan amoral itu 'kan telah ada sejak berabad-abad lalu. Jadi, bukan peristiwa baru yang sekarang terjadi. Nah, kewajiban kita sekarang adalah memerangi (kemaksiatan). Itu harus kita lawan," tegasnya usai menghadiri sebuah acara di salah satu mal di Bandung, baru-baru ini.
Wanita bernama lengkap Astri Feizaty Ivo ini menambahkan, kasus video mesum mirip artis sudah jadi bencana nasional. Kondisi ini harus menjadi keprihatinan seluruh rakyat Indonesia, khususnya para orangtua. Ia mengimbau para orangtua agar kembali kepada pengasuhan yang benar, dengan mengenalkan anak-anak kepada Tuhannya dengan lebih baik.
"Dulu waktu pengesahan UU Antipornografi, saya turun ke jalan, ikut berdemo meminta pada pemerintah untuk melindungi anak-anak muda kita. Bukannya menghujat terus diam, tapi do something. Harus ada aksi yang melindungi anak-anak kita," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Asri juga menyoroti sikap
kepolisian dalam menangani masalah ini. "Saya berharap aparat bisa lebih tegas dalam menangani kasus ini. Mereka harus bisa membuktikan lalu mengayomi masyarakatnya. Ini tantangan buat mereka," tandas mantan bintang layar lebar kelahiran 21 September 1964 ini.
Terlepas dari masalah tersebut, Astri yang disinggung soal aktivitas di dunia hiburan yang mulai berkurang, mengaku memang porsinya tidak sebanyak dulu. Menurutnya, sebuah profesi dijalani dengan mengalir saja.
"Saya tidak pernah mendatangi atau meninggalkan dunia keartisan. Sudah takdir Allah saja saya lahir dari keluarga seniman. Bagi saya, syuting itu hobi. Asal sesuai dengan syariat, saya masih mau syuting. Ada aja sih yang menawarkan misalnya, Mbak Astri boleh pakai ciput, tapi kalau adegan di kamar kerudungnya dilepas. Ada juga yang menawarkan pakai kerudung, tapi adegannya bunuh diri. Saya bilang enggak bisa, saya 'kan muslimah," tegasnya.
"Lalu orang itu bilang, ya 'kan ini cuma di sinetron. Masya Allah, saya 'kan Islam, tidak bisa seperti itu. Saya di rumah muslimah, di pasar muslimah, syuting juga harus jadi muslimah. Alhasil, film atau sinetron saya sedikit. Bukannya saya sok nolak, tapi saya mau cari rezeki yang berkah," katanya menutup perbincangan. (mza/"GM")**
25 Juni 2010
"Kemaksiatan Harus Dilawan"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar