Targetnya ”Bandung Kota Agamis 2008”
I. Strategi
Untuk dapat mencapai Bandung Kota Agamis, strategi kebijaksanaan Pemerintah Kota Bandung di arahkan pada upaya-upaya untuk :
* Mengembangkan dan meningkatkan kejasama dengan Organisasi Kemasyarakatan Islam dalam upaya peningkatan pencapaian sarana prasarana/keagamaan;
* Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana keagamaan;
* Mengambangkan dan meningkatkan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Islam;
* Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengembangan keagamaan melalui program "Badan Amil Zakat"
* Meningkatkan sinergitas pembinaan keagamaan secara berkesinambungan melalui forum-forum antar dan inter keagamaan (FSAUB, FKPP dan Forum lainnya).
II. Program dan Kegiatan
Mempunyai target pencapaian sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama antar umat beragama dan umat beragama dengan pemerintah tahun 2008.
2. Juara Umum MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2007.
3. Peningkatan manajemen pengelolaan sarana peribadatan.
4. Pelatihan manajemen qolbu (MQ)bagi aparat pemerintah daerah.
5. Membangun komitmen kebersamaan organisasi kemasyarakatan agama dalam mewujudkan Bandung Kota Agamis.
6. Pekan olahraga pondok pasantren
7. Peningkatan pengelolaan Bazis.
Kerukunan Umat Beragama
Membina umat beragama adalah bagian penting dalam upaya menciptakan sosial religius. Apalagi Kota Bandung yang heterogen dengan banyaknya umat yang memeluk agama yang berbeda. Hal ini perlu adanya upaya untuk mengarah kepada kerukunan umat beragama di Kota Bandung adalah menjadi skala prioritas. Dan sampai saat ini dikalangan umat yang berbeda agama tidak terjadi pada hal-hal yang mengarah pada perpecahan umat, bahkan cenderung dan dirasakan sangat kondusif. hal ini terjadi disebabkan jauh-jauh hari sebelumnya Pemerintah Kota Bandung telah mengantisipasi yakni dengan membentuk :
a. Forum Komunikasi Pondok Pasantren (FKPP)
b. Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB)
Dengan terbentuknya lembaga ini diharapkan, apabila ada permasalahan baik internal umat atau eksternal antar umat beragama selalu diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat melalui kedua lembaga.
Sarana dan Prasarana Kegiatan Keagamaan
Dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan, belum ditambah lagi dengan adanya musibah bencana alam dimana-mana walaupun tidak terjadi di Kota Bandung, namun imbasnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dipedesaan maupun di perkotaan termasuk di Kota Bandung.
Bagi masyarakat Kota Bandung, sekalipun bencana itu bukan terjadi di daerahnya, namun sebagai sesama bangsa yang beragama, tanpa memandang ras, suku bangsa dan agama ikut prihatin dengan menghimpun dana dari para donatur-donatur individu, kelompok masa, dan juga kelompoklembaga keagamaan sebab dengan sarana dan prasarana umat beragama ini, akan banyak membantu mereka yang terkena bencana.
Berulang kali Pemerintah Kota Bandung menyalurkan dana. bahkan diluar itu, Pembangunan mental dan spiritual serta fisik material pun terus dilakukan sepanjang permohonan itu dapat diterima dan juga tersedia dananya.Hingga pertengahan tahun 2007 ini, telah tercatat lebih dari 700 buah proposal yang diajukan sebagian kelompok umat beragama yang butuh bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana. namun sayangnya, kemampuan Pemerintah Kota Bandung sangat terbatas dan sampai saat ini masih kurang lebih 350 proposal belum dapat diselesaikan. belum lagi kegiatan-kegiatan hari-hari besar Islam seperti Muludan, Isra Mi'raj, Kagiatan Ramadhan, seminar, dialog, kagiatan Majelis Ta'lim dan kegiatan sosial lainnya. Hal ini mendapat perhatian kita bersama.
Pemberantasan Buta Huruf Alquran
Masih rendahnya kemampuan baca tulis Alquran mulai tingkat taman kanak-kanak (TK). sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), membuat Pemerintah Kota Bandug pun harus segera melakukan upaya pembaerantasan buta huruf Alqur'an ini.
Upaya ini dilakukan dengan melakukan kerjasama yang intensif antara lembaga pendifikan baik fomal maupun informal dengan lembaga keagamaan seperti Majelis Ta'lim, DKM, TPA/TKA, madrasah diniyah, tsanawiyah dan aliyah, baik negeri maupun swasta untuk memberantas buta huruf Alqur'an.
04 Juni 2009
Bidang Agama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar