20 Juni 2010

Mengangkat Produk Lokal

10.16 by kangdada ·
Label:

Galamedia
Sabtu, 19 Juni 2010
DI Kota Bandung, saat ini sudah ada ratusan distro dan clothing yang bermunculan. Masing-masing hadir dengan ciri khas produknya. Tak sedikit dari mereka menjual barang hanya untuk komunitas tertentu.

Sebut saja Errorizer Merchandise and Records. Distro yang terletak di Jln. Pungkur 121 Bandung ini hanya menjual merchandise kelompok musik underground, khususnya yang ada di Bandung. Selain itu, di tempat ini juga dijual berbagai aksesori yang dibutuhkan komunitas underground.

"Kami sengaja membuat Errorizer untuk mengakomodasi produk komunitas label indie yang dulu memang terganjal pendistribusiannya. Di sini kami ingin membantu band-band underground untuk menjual merchandise grup musik mereka, yang dulu penjualannya underground, kini bisa ditampung di sini," ujar Aldonny alias Themfuck, yang diamini Tekuy selaku owner Errorizer.

Selain menjual merchandise grup underground, Errorizer juga menyediakan berbagai aksesori yang dibutuhkan untuk menunjang penampilan anggota komunitas underground. Uniknya lagi, Errorizer ternyata tidak sekeaar tempat jual beli, tapi biasanya dijadikan tenpat nongkrong komunitas underground.

"Selain distro, Errorizer juga suka dijadikan tempat nongkrong anak-anak komunitas. Biasanya mereka enggak cuma nongkrong doang, tapi juga tempat sharing anak-anak. Di tempat ini kita lebih kedepankan arti persaudaraan, makanya banyak anak komunitas sering nongkrong di sini," tutur Themfuck yang notabene dikenal juga sebagai vokalis Jeruji.

Ditambahkan Tekuy, distro yang menjual barang underground jumlahnya cukup banyak. Namun, bukan berarti satu sama lain bersaing tidak sehat. Secara bisnis mereka memang pesaing, tapi bukan berarti harus saling menjatuhkan.

"Malahan kita sering barter barang. Ini kita maksudkan untuk mendukung distribusi teman-teman sesama komunitas. Itu kami wujudkan juga dengan barang-barang yang dijual di sini enggak cuma produk luar negeri. Di sini kami justru lebih mengutamakan barang lokal hasil karya teman-teman komunitas," katanya.

Selain di Errorizer Merchandise and Records, barang-barang berbau underground ini bisa juga didapatkan di distro lainnya seperti Helter Jln. Dipati Ukur, Linoleum Jln. Sarijadi, Riotic Jln. Sumbawa, Cronic, dan Pisces.

Harajuku

Selain underground, belakangan komunitas Japanese style pun mulai berani memperlihatkan eksistensi. Kondisi seperti itu tentu saja menjadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan. Tidak heran jika belakangan ini muncul distro yang menyediakan baju-baju berbau Jepang.

Beberapa tempat memang memilih menyediakan barang-barang impor, tentu dengan harga yang cukup mahal. Tapi, ada juga distro atau tempat yang memilih untuk memberdayakan potensi yang ada. Seperti halnya Ohayou Rockers yang terletak di Jln. Cihampelas 42C Bandung. Sadar produk luar cukup mahal, pemilik Ohayou Rockers, Maya Yuliana memilih membuat tempat produksi sendiri.

"Kebanyakan anak-anak komunitas Jepang ini 'kan masih muda, yang pastinya punya masalah dengan bujet. Makanya Ohayou dibuat berbeda, ada toko dan rumah produksinya. Di sini anak-anak komunitas bisa bikin sendiri baju berbau Jepang sesuai dengan seleranya," ujar Maya.

Selain baju-baju, ada juga berbagai aksesori yang dibutuhkan. Awalnya memang produk-produk tersebut dipakai hanya untuk special event saja. Tapi sekarang hal itu sudah bergeser. Sekarang mulai banyak yang berani pakai baju-baju itu untuk baju sehari-hari.

"Alasanya sih gayanya lebih ke harujuku style. Selain lewat baju, biasanya mereka memilih aksesori untuk memperlihatkan jati diri mereka," jelas Maya.

Selain di Ohayou, fesyen berbau budaya Jepang ini juga bisa dicari di Gonzo yang terletak di Jln. Cihampelas, bersebelahan dengan rumah produksi Ohayou Rockers. (ely kurniawati/"GM")**

0 komentar:

Posting Komentar

Kang Dada SHOW

Pernyataan Kang Dada


"PKD - Saya tidak akan segan-segan memberhentikan para pejabat/lurah yang mengelola bawaku pangan, bila terbukti menyalahgunakan"

PKD - "Lakukan Gerakan Revolusioner P4LH bersama warga kota, Tiada hari tanpa menanam pohon, tiada hari tanpa buat sumur resapan, tiada hari tanpa lepas burung"

PKD - "Apapun yang saat ini menurut dewan masih belum baik, maka akan kami perbaiki. Namun semua juga akan dilakukan dengan bertahap. Jadi tidak bisa dilakukan sekaligus," Walikota - Tribun Jabar Online)

PKD - "Pemkot punya 7 program prioritas, ketujuhnya sangat penting untuk masyarakat sehingga memiliki prioritas yang sama. Perbaikan jalan untuk kepentingan umum memiliki priotas sama dengan pendidikan dan kesehatan serta ekonomi," Walikota - Tribun Jabar Online)

PKD - WALI KOTA BANDUNG DADA ROSADA MINTA AGAR PARA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)AKTIF MENGHARGAI DAN MENGHORMATI PARA PENSIUNAN. TRIBUN

"ANGGARAN UNTUK PEMBEBASAN LAHAN SUDAH ADA. RTH HANYA NAMANYA, NANTI SEBAGIAN BISA KITA GUNAKAN UNTUK LAHAN PLTSA, YANG LAIN NANTI UNTUK RTH," TRIBUN

Kegiatan Pemkot

"PKD - Kepala BPLHD Dandan Riza Wardhana "Saat kegiatan Car Free Day, pencemaran udara di Jalan Dago menurun secara signifikan," detikbandung PKD - KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA FERDI LIGASWARA : “MENJELANG DIRGAHAYU KE-200 KOTA BANDUNG, PEMKOT BANDUNG LAKUKAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) YANG ADA DI SEPUTARAN ALUN-ALUN KOTA BANDUNG KE BASEMENT ALUN-ALUN” PKD - "KALAU SEKARANG MENDAPATKAN PENGHARAGAAN BEST EFFORT KAMI TENTU MENSYUKURI ITU, TAPI KAMI TIDAK PUAS DENGAN HASIL INI. PENILAIAN HARI INI HARUS MENJADI EVALUASI BESAR-BESARAN BAGI PEMKOT BANDUNG," NANANG SUGIRI WAKIL KETUA KOMISI C DPRD KOTA BANDUNG (Tribun Jabar) PKD - TERKAIT KEBERADAAN FACTORY OULET (FO) BARU DI JALAN IR H DJUANDA NO 92,94, DAN 122 KEPALA BPPT REKOTOMO MENGATAKAN "SESUAI KEBIJAKAN PAK WALI KOTA TIDAK BOLEH MENGELUARKAN IZIN USAHA FO, MAKANYA TAK MUNGKIN BPPT MENGELUARKAN IZIN USAHA," PKD - KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) REKOTOMO "SAYA TIDAK TAHU BERAPA MINIMARKET YANG TAK BERIZIN TAPI SAYA AKHIR APRIL LALU TELAH MENYERAHKAN DAFTAR MINIMARKET YANG MEMILI IZIN KE SATPOL PP UNTUK DITINDAKLANJUTI, " (TRIBUN) PKD - DINAS KEUANGAN DAN PENGELOLA ASET DAERAH (DKPAD) KOTA BANDUNG MENAKSIR PENDAPATAN DARI SEWA ASET MILIK PEMKOT BANDUNG PADA 2010 MENCAPAI RP 11,3 MILIAR. PENDAPATAN DARI SEWA ASET DI KOTA BANDUNG MASIH RELATIF KECIL. TAHUN SEBELUMNYA, PENDAPATAN DARI SEWA ASET HANYA MENCAPAI RP 8,5 MILIAR. (PR). PKD- KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, OJI MAHROJI : PENDAFTARAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN 2010/2011 MASIH MEMBERLAKUKAN SISTEM KLUSTER. TRIBUN

berbenah menuju jabar

bagaimana pembangunan kota Bandung ; era Kang Dada?

fakta integritas

fakta integritas
BANDUNG ZERO CORRUPTION MOVEMENT