PKD – Bagi kader Golkar yang ingin dicalonkan sebagai kepala daerah hendaknya dapat memberikan kontribusi yang berarti pada masyarakat,siapapun yang populer di masyarakat akan memungkinkan dicalonkan menjadi Kepala Daerah. Demikian pernyataan Aburizal Bakrie dalam jumpa pers di Hotel Savoy Homann Jalan Asia Afrika, Minggu (29/11/2009)
Menurut ical panggilan akrabnya, siapapun yang terpilih menjadi ketua tidak otomatis menjadi calon kepala daerah, untuk kepentingan itu, DPP Golkar akan membuat survei kepopuleran tokoh Golkar di daerah sebelum mencalonkan sebagai calon kepala daerah dalam pilkada nanti.
"Ketua DPD tidak otomatis akan jadi calon kepala daerah. Tidak harus ketua DPD, meskipun dia pengurus biasa tapi kalau dia populer maka bisa saja dia yang nantinya dicalonkan menjadi kepala daerah," ujar Ical, seperti dikutif detikBandung, mingggu(29/11).
Sebagaimana diketahui, Musda VIII Partai Golkar Jawa Barat yang berlangsung pada 29 November-1 Desember 2009 di Hotel Savoy Homann, diperkirakan menjadi ajang yang paling bergengsi bagi para kandidat yang bersaing.
Munculnya dua kandidat yang berlatar belakang kepala daerah masing-masing Walikota Bandung Dada Rosada dan Bupati Indramayu Irianto MS Syaifudin, bisa menjadi tolak ukur bahwa kepopuleran mereka bakal menjadi factor daya tarik bagi peserta musda.
Misalnya Dada Rosada dalam kesempatan yang lalu mendapat dukungan moral dari Forum Silaturahmi Umat Islam Kota Bandung, meskipun dukungan tersebut tidak berdampak terhadap perolehan suara dalam musda, tetapi dukungan moral ini bisa menjadi jaminan dukungan masyarakat terhadap popularitas ketokohan. ADMIN
30 November 2009
Golkar Tempuh Survey Popularitas Dalam Setiap Pilkada
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar