Pemerintah Kota Bandung tidak akan mengalokasikan dana untuk pembangunan Bandung Inter Urban Toll Road (BIUTR), alasannya proyek itu ditangani pemerintah pusat. Untuk pembebasan lahan proyek ini ditangani Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jabar.
"Jepang akan memberikan pinjaman lunak sebesar 150 juta dollar untuk pembangunan BIUTR, tapi nantinya menjadi utang pemerintah pusat," ujar Sekda Kota Bandung Edi Siswadi di ruang kerjanya, Senin (31/1).
Edi mengatakan Bandung Inter Urban Toll Road sepanjang 28 kilometer, dimulai akan menyambungkan tol Pasteur mulai dari pemakaman Pandu sampai Jalan Surapati. "Di sekitar Gasibu akan dibuat jalan bawah tanah (underpass) agar tidak mengganggu arus lalulintas maupun pemandangan," ujar Edi.
Menurut Edi, proyek BIUTR akan terbelah di wilayah Ujungberung masuk ke Jalan Rumah Sakit menuju tol Padaleunyi di kilometer 149. "Jika jalan tol terwujud sangat menguntungkan Kota Bandung. Selain akan menambah investasi, juga akan memperluas lapangan kerja. Dan yang paling utama akan mengakhiri masalaah kemacetan," ujar Edi sambil mengatakan tugas Pemkot Bandung mensosialisasikan proyek BIUTR kepada masyarakat.
"Agar warga yang terkena proyek jalan tol mendukung penuh," katanya.
Sedangkan untuk proyek tol Seroja, kata Edi, Pemkot Bandung mendapat jatah membebaskan lahan seluas 5 hektare. "Demi lancarnya pembangunan jalan tol semua warga agar mendukung karena untuk kepentingan umum dan masa depan Kota Bandung," kata Edi yang mengaku belum memiliki data rumah yang akan tergusur oleh proyek pembangunan BIUTR.(tsm)
Sumber : Tribun Jabar
01 Februari 2011
Pemkot Bandung Tidak Mengalokasikan Dana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar