PKD - Banyak orang selalu mengingat Kota Bandung karena kesejukan udaranya dan keramah-tamahan masyarakatnya.Karena itu pula Kota Bandung relative sangat disukai oleh para pendatang, apalagi budaya masyarakatnya sangat inklusif dan wellcome terhadap para pendatang dari manapun.
Dulu orang belanda menyebut Kota Bandung dengan sebutan Parijs van Java “Paris dari Jawa katanya. Sebutan ini bukan tanpa makna bila dikaitkan dengan suasana bandung ketika itu, selain kesejukan dan keramahan masyarakatnya juga bandung menyimpan sejuta pesona karena dihiasi oleh pepohonan yang ridang, ruang terbuka hijau dengan taman bunganya, sungai-sungai yang mengalir bersih juga gedung-gedung indah yang berarsitektur bergaya eropa.
Bandung lain dulu lain sekarang, kini udara dan masyarakatnya tak sebaik dahulu, jangan ditanya kondisi pepohonan, taman-tamannya di ruang terbuka hijau, sungai-sungai dan gedung-gedung indahnya, tak jauh berbeda. Meskipun demikian tetap saja Kota Bandung masih menjadi tempat pavorit bagi para pelancong dan pendatang. Kalau dulu orang datang untuk menikmati kesejukan udaranya kini banyak orang yang datang ke Kota Bandung untuk berbelanja, kegiatan kuliner dan berwisata.
Problem utama
Perubahan udara di Kota Bandung memang terkait erat dari kegiatan dan perilaku masyarakatnya satu sisi juga terkait dengan perubahan iklim global pada sisi lain. Menurunnya kualitas lingkungan disinyalir menjadi salah satu penyebab naiknya suhu udara di Kota Bandung
Tidak seimbangnya antara kawasan hunian dan kawasan ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota membuat produksi oksigen menipis. Sementara keberadaan pepohonan dari tahun ke tahun semakin berkurang tidak diimbangi dengan penanaman kembali.
Dengan pertambahan penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya, dan semakin terbatasnya lahan hunian yang tersedia membuat problem lingkungan yang dihadapi Kota Bandung semakin berat.
Kini jumlah penduduk Kota Bandung sudah mencapai dua juta jiwa sementara luas wilayahnya adalah 16.767 hektare, itu berarti pemerintah harus bisa menyediakan sarana dan prasarana yang terkait dengan lahan hunian, pusat ekonomi, sosial dan sarana pendidikan yang tak kurang bakal menyita lahan yang sanga luas.
Dalam menjawab harapan public agar Kota Bandung mampu membenahi persoalan lingkungan, hendaknya pemerintah Kota Bandung segera menerapkan pembangunan berkelanjutan secara ketat. Itu artinya penerapan peraturan pemerintah daerah yang terkait dengan lingkungan harus ditegakkan secara konsisten tanpa pandang bulu.
Karena bagaimanapun melemahnya kualitas lingkungan selalu terkait dengan lemahnya penegakan aturan. Kini perangkat peraturan/uu lingkungan tersedia dan teknologi lingkungan sudah dimiliki, saatnya pemerintah menegakkan aturan dan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Namun demikian masyarakat Kota Bandung harus menyadari bahwa penegakkan aturan itu harganya mahal karena disamping meminta kesediaan/kerelaan masyarakat untuk berdisiplin dalam menaati aturan juga pasti bagi sipelanggar aturan harus rela ditindak dan dikenakan sangsi.
Itulah kosekwensi yang tak bisa dihindari jika kita mau mengembalikan Kota Bandung seperti dahulu, meskipun terkesan utopis. mengingat factor perubahan lingkungan global juga banyak berperan terhadap perubahan suhu dan iklim dunia dimanapun.
Selamat hari jadi Kota Bandung ke 199, kita berharap Kota Bandung kedepan semakin baik dari sisi kualitas lingkungan.
ADMIN
06 Oktober 2009
BANDUNG, LAIN DULU LAIN SEKARANG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar