26 Desember 2009

Refleksi Akhir tahun

13.11 by kangdada · 0 komentar
Label: ,

BAG II
PKD - Dalam refleksi akhir tahun ini kami hanya semata ingin melakukan intropeksi diri karena bagi kami melakukan hal terbaik itu tidak semudah yang diucapkan. Bagaimana mungkin bisa memberikan faedah untuk pembenahan Kota Bandung yang demikian komplek permasalahannya, jika saja diri kita tidak ada keberanian untuk mengatakan “ayo bantu kami”.

Membangun Kota Bandung dengan ikhtiar pemikiran sama saja dengan memberikan pelita dalam kegelapan, tapi pelita ini masih samar karena kami membutuhkan pelita-pelita yang lain, untuk melihat yang jelas mana jalan yang harus ditempuh.

Banyak pelita berarti banyak pula pemikiran demikan pula akan semakin banyak orang yang tercerahkan dan kemudian tergerak untuk berjalan bekerjasama membangun Kota Bandung, itulah jalan yang sedang kita tempuh sekarang.

Terserah saudara akan berjalan menggunakan apa, karena ada tujuh program prioritas yang bisa kita pilih sebagai kendaraan, yang masing-masing ketujuh program ini pada akhirnya bermuara pada satu titik untuk kesejahteraan kita semua…..Bersambung. ADMIN
Selengkapnya...

25 Desember 2009

Refleksi Akhir Tahun

10.48 by kangdada · 0 komentar
Label: ,

BAG I
PKD - Tak terasa kita sudah dipenghujung tahun 2009, sudah hampir delapan bulan pojok kang dada hadir di dunia maya, menemani warga, membangun presepsi untuk merancang masa depan kota tercinta.

Dipenghujung tahun ini, bagi kami tak ubahnya momentum hitung-hitungan dan introfeksi diri, untuk terus memberikan pelayanan informasi, meskipun disadari ada berbagai kelemahan dan kekurangan.

Pojok kang dada ditakdirkan hadir untuk memberikan kesempatan kepada semua kalangan masyarakat Kota Bandung untuk berbagi peran, menyambungkan silaturami sekaligus mengekpresikan segala produk kebijakan Pemerintah Kota, tanpa sekat usia, jenis kelamin profesi maupun pandangan politik.

Pojok kang dada berupaya memberikan suguhan tafsir kebijakan dalam presfektif semangat, obsesesi, serta harapan seorang kang dada, dalam mengayuh biduk pemerintahan menuju tanah harapan yang dijanjikan, yaitu kesejahteraan warga kota……bersambung. ADMIN
foto dok multiply kang dada
Selengkapnya...

22 Desember 2009

Hari Ibu

11.26 by kangdada · 0 komentar
Label:

PKD-IBU ADALAH SEGALA-GALANYA, KASIHNYA TAK PERNAH PUDAR, RINDUNYA TAK PERNAH LEKANG DO'A-NYA DIKABULKAN TUHAN

Kasih ibu sepanjang masa dan kasih anak sepanjang galah, begitu kata pepatah. Besarnya pengorbanan ibu untuk anak, tak akan pernah bisa dibayar lunas sampai kapanpun dan sebesar apapun yang kita berikan padanya.

KRU PKD Mengucapkan Selamat Hari Ibu , semoga pengorbananmu abadi. ADMIN
Foto dok Multiply kang Dada
Selengkapnya...

18 Desember 2009

Perubahan Menuntut Pengorbanan dan Kedisiplinan

10.14 by kangdada · 0 komentar
Label: ,

RENUNGAN
PKD - Dalam memaknai Tahun Baru Hijriyah 1431 H, kita sepakat untuk melakukan perubahan dari yang buruk ke yang baik. Refleksi perubahan ini bisa sangat fundamental dalam kehidupan manusia sebagai pribadi.

Dalam melakukan perubahan kearah yang baik tentu saja memerlukan proses, yang untuk sebagian orang bisa saja sangat singkat tapi untuk sebagian orang memerlukan waktu yang panjang.

Makanya perubahan tidak bisa dipaksakan baik proses maupun subtansinya karena perubahan kearah yang baik memerlukan sikap kedisiplinan dan pengorbanan.

Konsekwensi menjadi baik adalah sikap pengorbanan dan mendisiplinkan diri untuk tidak berbuat maksiat dan menyalahi aturan.Konsekwensi lainnya adalah kerelaan untuk ditindak secara hukum apabila menyalahi aturan dan perundang-undangan.

Dalam kontek kekinian di Kota Bandung, keinginan perubahan kearah yang baik telah menjadi agenda bersama. Pemerintah dan masyarakat sepakat bahwa agenda perubahan harus menjadi tolak ukur setiap kebijakan dan implementasinya.

Untuk menuju arah yang baik keterlibatan masyarakat dalam mengawal setiap kebijakan dan implementasinya menjadi penting dan sangat diperlukan, oleh karena itu perubahan kearah yang baik itu bukan saja milik pemerintah tetapi juga masyarakat harus bisa merasakan dampaknya.

Salah satu conto adalah keberadaan RTH di Kota Bandung yang masih belum ideal capaian 30%, seperti yang diamanatkan oleh UU, tetapi dari data perkembangan kondisi RTH Kota Bandung memang menunjukan arah perubahan yang baik, dari data tahun 2003 RTH Kota Bandung di bawah 3% tapi kini di tahun 2009 RTH mencapai 8% lebih.

Capaian RTH 8% di Kota Bandung tahun 2009 ini, bukan pekerjaan mudah seperti membalikan telapak tangan, perubahan kearah yang baik ini adalah buah dari pengorbanan dan kedisiplinan kita selama ini. ADMIN
Selengkapnya...

Kota Bandung Sabet IA 2009

07.37 by kangdada · 0 komentar
Label: ,

Iklim Investasi di Kota Bandung sangat Kondusif
PKD - Kota Bandung memperoleh "Investment Award 2009" (IA 2009) peringkat ketiga dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh MENKO Perekonomian Hatta Rajasa kepada Wali Kota Bandung Dada Rosada di Gedung BKPM, Jln. Gatot Subroto Jakarta, Rabu (9/12).

Investment Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintahan daerah serta perusahaan yang dinilai berhasil dalam hal penanaman modal. Pemberian penghargaan ini diharapkan bisa memacu penciptaan iklim investasi yang baik di setiap daerah.

Penilaian Investment Award 2009 dilakukan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Indeks peringkat ditentukan melalui enam indikator utama, yaitu indikator kelembagaan instansi penanaman modal, pelayanan perizinan usaha, mekanisme pengaduan, pemanfaatan teknologi dan sistem informasi, ketersediaan informasi, serta inovasi dan capaian kinerja.

Kota Jasa
Sebagai kota jasa pertumbuhan Kota Bandung sangat tergantung dari investasi yang padat modal sekaligus yang tak memerlukan lahan besar, dengan demikian kegiatan investasi yang bisa didorong adalah investasi sektor jasa yang meliputi jasa perdagangan, keuangan, pariwisata, pendidikan, rumah sakit dll.

Menurut Wali Kota Bandung H. Dada Rosada, proses penanaman modal tidak bisa dilakukan sembarangan. Bidang investasi harus disesuaikan dengan karakteristik wilayah, sebagai kota jasa, kata Dada, secara tidak langsung menunjukkan bidang investasi yang bisa ditanamkan. Selain itu, jenis investasi juga dipengaruhi ketersediaan lahan. Oleh karena itu, bidang investasi yang bisa digiatkan di Bandung adalah jasa, tetapi tidak memakan lahan luas.ADMIN
Selengkapnya...

17 Desember 2009

Akhirnya Pemkot Berikan Ijin Grha Tirta Siliwangi

08.50 by kangdada · 0 komentar
Label: ,

PKD - Polemik pembangunan kolam renang Grha Tirta milik Kodam III Siliwangi yang tak mengantongi ijin, berakhir dengan damai melalui forum segitiga yang melibatkan DPRD Kota Bandung.

Pemkot Bandung sendiri berencana akan memberikan ijin pengoperasian kolam renang tersebut dengan sarat, unsur komersialisasi seperti keberadaan Water boom di dekat Kolam Renang harus dibongkar.

Pembongkaran fasilitas water boom tersebut atas dasar kesepakatan Pemkot dan Dewan, karena keberadaan Water boom dikawasan militer merupakan sebuah pelanggaran.

Menurut Walikota Bandung H. Dada Rosada, Water boom bukan untuk kepentingan militer melainkan komersial, sedangkan diketahui bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan olah raga, pertahanan militer, dan fasilitas lain penunjang kegitan militer.sehingga atas dasar itulah, keberadaan Water boom harus dibongkar.

“Kalau water boom, itu 'kan bukan untuk kepentingan militer, melainkan komersil. Atas dasar itulah, water boom harus dibongkar," ditegaskan Walikota saat melakukan pertemuan dengan DPRD Kota Bandung dan pengembang kolam renang serta water boom, di Hotel Hyatt Bandung, Jln. Sumatra, Kamis(17/12).

Diakui Walikota bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi dengan pihak Kodam, namun terlepas setuju atau tidaknya kodam, water boom tersebut harus tetap dibongkar. ADMIN

Selengkapnya...

12 Desember 2009

Kebersihan Harus Jadi Cerminan Pribadi Muslim

PKD- Tak bisa dibantah, keyakinan umat islam tentang kebersihan, sebagaimana bunyi hadis Nabi bahwa; ‘kebersihan adalah sebagia dari pada iman’, keyakinan tersebut sudah menjadi persoalan idiologis. Kenapa ? karena kalimat tersebut adalah salah satu hadis Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sumber hukum kedua setelah Al quran bagi umat islam.

Memaknai kebersihan sebagaimana yang tersirat dalam hadis tersebut tak bisa dilepaskan dari keseharian manusia secara pribadi maupun ikhtiar kelompok dalam menjaga kebersihan, seperti halnya Walikota Bandung H. Dada Rosada yang kini menggalakan kembali operasi Jum’at Bersih.

Sebagai bentuk ihktiar jumsih atau Jumat Bersih harus dipandang sebagai upaya mengaktualisasikan keimanan dalam presfektif menjaga lingkungan sekitar.

Bahwa kebersihan tidak bisa dilepaskan dari persoalan keimamaan karena kebersihan adalah salah satu syarat mutlak dalam melakukan ibadah shalat.Tapi dalam keseharian pun kebersihan itu harus jadi cerminan dalam kehidupan, misalnya menjaga lingkungan hidup sekitar kita berupa menjaga kebersihan dan menata lingkungan hidup, itu semua harus dipandang sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Makanya sulit kita cerna jika masih ada sebagian dari kita tidak memperhatikan kebersihan, minimal untuk diri dan keluarganya.

Memang tak sulit untuk mengajak kaum muslimin dalam menjaga kebersihan karena berdasar keyakinan hadis diatas, tapi kenapa dalam praktik kehidupan sehari-hari hal tersebut masih belum nampak, itu rupanya yang ingin penulis ajukan renungan renungan kali ini.

Ada apa gerangan yang menjadi kelemahan dalam merealisasikan Hadis Nabi tersebut, bila saja secara pribadi kita sudah menerapkan kehidupan bersih tentu kita memiliki kewajiban untuk beranjak melakukan upaya tersebut ditingkat keluarga dan seterusnya dilingkungan kita.

Karena akibat rendahnya kepeloporan dan partisipasi dalam menjaga kebersihan dilingkungan sekitar kita, bisa jadi merupakan lemahnya pemahaman kita terhadap kandungan hadis Nabi diatas.

Maka mulailah tingkatkatkan keimanan kita dengan upaya mengkampanyekan kehidupan bersih, berpartisipasilah dilingkungan sekitar kita dengan menjaga kebersihan, berbuatlah sesuatu untuk dirimu, keluargamu dan lingkunganmu.

Melakukan yang bermanfaat bagi sesama pasti bermanfaat bagi Allah SWT, itulah cerminan umat islam dalam menjaga kebersihan. ADMIN
Selengkapnya...

11 Desember 2009

Pemkot Galakan Kembali Jumsih

PKD – Pemkot Bandung kini kembali menggalakan Jumsih alias Jumat Bersih di tiap kecamatan, untuk itu agar program tersebut berjalan efektif, maka secara berkala setiap bulannya Pemkot akan melakukan evaluasi, menggunakan sistem reward dan punisment, sehingga akan dipilih juara satu hingga tiga.

Rencananya dalam satu bulan atau empat kali kegiatan Jumsih, Pemkot akan memanggil para camat untuk memberikan laporan kegiatan pelaksanaan Jumsih didaerahnya masing-masing. Para Camat harus menyampaikan laporannya, sebelum dan sesudah Jumsih.

Demikian pernyataan Walikota Bandung, H. Dada Rosada, saat memimpin langsung operasi kebersihan Jumat Bersih (Jumsih) di halaman sekitar Masjid Agung, Alun-alun Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, Kota Bandung.

Menurut Walikota, Pemkot akan mengundang tokoh masyarakat untuk memberi saran kepada kecamatan. Bagi Kecamatan yang kotor akan ditegur. ADMIN
Foto dok detikBandung
Selengkapnya...

08 Desember 2009

Ayo Tanam Pohon Sekarang Juga

19.29 by kangdada · 1 komentar
Label: ,

PKD - Beberapa tahun kebelakang kita sering mendengar istilah Global Warming atau Pemanasan Global, bahkan istilah tersebut begitu populer dan banyak dikutif oleh para pejabat baik lokal maupun nasional.

Bukan sekedar istilah, Global Warming merupakan kondisi fakta yang terjadi di dunia sekarang tak terkecuali di Indonesia. Dampak yang bisa kita rasakan, adalah memburuknya kualitas lingkungan, meningkatnya suhu udara,serta mencairnya es di benua Antartika secara dramatis

Bahkan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg sempat mengeluarkan pernyataan berbunyi peringatan setelah melihat laporan neraca pencarian es Antartika di bulan Januari 2008, “Lonceng tanda bahaya berbunyi. Sangat tidak bertanggung jawab jika para pembuat keputusan tidak mengindahkan tanda bahaya ini,” seperti dikutif situs pemanasan global.

Laporan tersebut diperkuat dari hasil penemuan riset oleh Hans von Storch, dari Institut Riset Pantai di Jerman GKSS memberikan indikasi pemanasan di Laut Baltik yang sangat tinggi dan tidak seperti biasanya.

Itu semua diakibatkan oleh tidak terserapnya emisi oleh hutan dan laut karena telah melebihi kapasitas, ini berarti peningkatan suhu akan semakin cepat.

Dengan suhu global meningkat 1,4 derajat dan terus meningkat, John Holdren, seorang ilmuwan kebijaksanan pemerintah dari Universitas Harvard berkata, peningkatan 3,6-4,5 derajat akan menjadikan Bumi menerima “dampak perubahan iklim yang tidak dapat ditolerir dan tidak dapat dikelola.”

Untuk membantu mengurangi dampak pemanasan global akibat tidak terserapnya emisi carbon, salah satunya adalah dengan menanam pohon sebanyak mungkin.

Salah satu penelitian membuktikan, dua tahun setelah menanam anak pohon besar di daerah-daerah ujung barat Catahula Parish, para ilmuwan Universitas Teknologi Louisiana menemukan bahwa setiap akar dari hutan yang telah ditanami kembali menyerap karbon yang setara untuk mengimbangi mobil yang dikendarai selama setahun.

Sebuah Layanan Penelitian Hutan Amerika menunjukkan bahwa dengan menanam 95.000 pohon, Chicago dapat menyediakan udara yang lebih bersih dan akan menghemat sebesar 38 juta dolar lebih dari 30 tahun sehubungan dengan pengurangan panas dan biaya pendinginan. ADMIN

Selengkapnya...

07 Desember 2009

Apa Manfaat Keberadaan RTH ?

PENGETAHUAN
PKD
- Istilah open spaces atau ruang terbuka hijau sangat dikenal dalam dunia penataan kota, tapi dalam keseharian istilah ini sering muncul dimediabersamaan dengan perbincangan isu lingkungan hidup, seperti menurunnya kualitas lingkungan hidup.

Menurut DR. Ir. A. Hermanto Dardak, M.Sc, Dirjen Bina Marga Departeman Pekerjaan Umum, Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi masyarakatnya .

Selain RTH ada juga ruang terbuka non-hijau berupa ruang terbuka yang diperkeras (paved) maupun ruang terbuka biru (RTB) yang berupa permukaan sungai, danau, maupun areal-areal yang diperuntukkan sebagai genangan retensi.

Namun secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH alami yang berupa habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional, maupun RTH non-alami atau binaan yang seperti taman, lapangan olah raga, dan kebun bunga.

Sedangkan dari segi fungsi RTH dapat berfungsi secara ekologis, sosial/budaya, arsitektural, dan ekonomi. Secara ekologis RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan temperatur kota.Bentuk-bentuk RTH perkotaan yang berfungsi ekologis antara lain seperti sabuk hijau kota, hutan kota, taman botani, sempadan sungai dll.

Secara sosial-budaya keberadaan RTH dapat memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi, dan sebagai tetenger kota yang berbudaya. Bentuk RTH yang berfungsi sosial-budaya antara lain taman-taman kota, lapangan olah raga, kebun raya, TPU dsb.

Sedangkan secara arsitektural RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota melalui keberadaan taman-taman kota, kebun-kebun bunga, dan jalur-jalur hijau di jalan-jalan kota.

Sementara itu RTH juga dapat memiliki fungsi ekonomi, baik secara langsung seperti pengusahaan lahan-lahan kosong menjadi lahan pertanian/ perkebunan (urban agriculture) dan pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan.

Dalam spektrum yang lebih luas, secara struktur, bentuk dan susunan RTH dapat merupakan konfigurasi ekologis dan konfigurasi planologis. RTH dengan konfigurasi ekologis merupakan RTH yang berbasis bentang alam seperti, kawasan lindung, perbukitan, sempadan sungai, sempadan danau, pesisir dsb. Sedangkan RTH dengan konfigurasi planologis dapat berupa ruang-ruang yang dibentuk mengikuti pola struktur kota seperti RTH perumahan, RTH kelurahan, RTH kecamatan, RTH kota maupun taman-taman regional/ nasional. ADMIN
Foto : Dok pribadi Hermanto Dardak
Selengkapnya...

05 Desember 2009

Jangan Menyelesaikan Masalah Dengan Masalah

Renungan
PKD - Pengelolaan tata ruang di Kota Bandung mengalami tantangan yang cukup berat akibat masih lemahnya kesadaran masyarakat terhadap aspek penataan ruang kota. Lemahnya kesadaran masyarakat tersebut bisa memperlambat harapan capaian RTH ideal 30%, sebagaimana yang diamanatkan UU Tata Ruang No. 26 tahun 2007.

Salah satu fakta yang kini jadi sorotan adalah polemik pembangunan kolam renang dan JPO milik Kodam III Siliwangi yang tak berijin. Kasus ini adalah salah satu conto betapa lemahnya partisipasi warga terhadap program yang sedang dicanangkan Pemerintah Kota Bandung.

Pembangunan kolam renang milik Kodam memang tak memilki nilai signifikansi terhadap keseluruhan program Pemkot Bandung. Dari sisi luasan bangunan memang kecil, dan menjadi tidak berarti, tetapi dampak psikologis kasus ini sangat besar, mengingat yang melakukan pelanggaran pembangunan tersebut adalah bangunan milik Instansi Kodam III Siliwangi.

Kita patut menyayangkan kasus ini muncul kepermukaan disaat Kota Bandung sedang giat-giatnya merehabilitasi lahan-lahan yang sudah beralih fungsi, untuk kemudian dibebaskan dan dijadikan Ruang Terbuka Hijau, buktinya dari tahun ketahun grafik Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung mengalami trend peningkatan.

Untuk menyelesaikan polemik tersebut, rencananya Walikota H. Dada Rosada akan membawa ke forum segitiga yang melibatkan DPRD Kota Bandung,hal tersebut dilakukan sebagai sikap kehati-hatian Pemkot Bandung untuk mengurai persoalan yang sesungguhnya sehingga menjadi jelas dan dikemudian hari tidak menjadi preseden buruk.

Jika dikaji, sebenarnya kasusnya sangat sederhana yakni adanya pelanggaran pembangunan yang tak berijin dan pelanggaran tata ruang terkait dengan Ruang Terbuka Hijau, sehingga seharusnya dari awal Pemkot Bandung sudah bisa memutuskan untuk mengambil tindakan hukum.

Mengurai persoalan dalam kasus ini menjadi penting, mengingat kasus ini sudah menjadi polemik yang kurang baik ditengah masyarakat. Kepastian hukum sangat dibutuhkan bahkan kita mendorong agar penyelesaian kasus ini tetap dengan pendekatan penegakan aturan bukan dengan kompromi. Jangan sampai menyelesaikan masalah dengan masalah. ADMIN

Selengkapnya...

03 Desember 2009

Pemkot Sedang Hitung Kebutuhan Rusun

09.24 by kangdada · 0 komentar
Label: ,

PKD - Tingginnya harga bahan bangunan dan tanah membuat sebagian masyarakat Kota Bandung memilih tinggal dirumah yang tak layak huni.Hal tersebut diakibatkan karena belum seimbangnya laju pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan rumah tinggal murah dan layak huni.

Menurut Walikota Bandung H. Dada Rosada pada acara Bakti Sosial di Kampus STKS, Jalan Ir Juanda, Rabu (2/12/2009), dari 425.608 unit hunian Kota Bandung tahun 2008, baru 74,21% di antaranya memiliki sarana air bersih, 60,61% yang menyediakan jamban, hanya 50,56% mempunyai sarana pembuangan sampah, sehingga 27.041 keluarga tinggal di rumah tidak layak huni.

Dengan kondisi seperti ini, Pemkot Bandung berencana membangun rumah susun (rusun) didaerah yang padat penduduknya dan sedang menghitung seberapa besar kebutuhanya.

Namun keinginan tersebut tidak serta merta bisa direalisasikan, tergantung kesadaran dan permintaan dari warga yang menginginkannya.

"Tergantung tanahnya ada atau tidak, masyarakatnya mau atau tidak. Itu kan harus dipertimbangkan," kata Dada

Dada mencontohkan, warga di Jamika pada tahun 2003 menolak dibangunnya rumah susun, yang kemudian menyatakan setuju pada tahun 2006, namun kini kembali menolak.

"Saat itu saya baru 2 minggu jadi wali kota, saya minta kerjasama dengan warga untuk membangun rumah susun karena daerah disitu padat, kesehatan dan pendidikan jadi kurang bagus, belum lagi kalau nanti kebakaran. Tapi kalau masyarakatnya tidak mau, ya tidak bisa," jelasnya. Seperti dikutip detikBandung.
ADMIN
Selengkapnya...

02 Desember 2009

Walikota Yang Pernah Pimpin Kota Bandung

11.31 by kangdada · 0 komentar
Label: ,

PKD - Kota Bandung memiliki beragam keunikan tersendiri, selain budaya masyarakatnya juga keunikan bangunannya, salah satunya adalah Gedung Balai Kota. Gedung warisan belanda ini kondisinya sangat terawat dan masih terlihat kokoh.

Dalam sejarah pemerintahan gedung Balai Kota merupakan tempat berkantornya Walikota Bandung. Bertus Coops(1874-1966) pernah memimpin Kota Bandung dia adalah walikota pertama yang berkebangsaan Belanda. Hingga tahun 1945, pada masa kemerdekaan Pemerintahan Kota Bandung dipimpin oleh penduduk pribumi yaitu R.A. Atmadinata (1945-1946).

Hingga dalam sejarah pemerintahan modern, terakhir yang berkantor di Balai Kota Bandung adalah H. Dada Rosada, SH, M.Si (2003-2013), satu-satunya walikota yang terpilih dua kali dalam dua sistim pemilihan.

Pertama, pada tahun 2003 H. Dada Rosada terpilih menjadi Walikota Bandung dengan sistim pemilihan tidak langsung, pemilihan melalui anggota DPRD menyisihkan H. Aa Tarmana yang merupakan Walikota pendahulunya.

Kedua, seiring dengan berubahnya UU Pilkada, pada tahun 2008 Kota Bandung untuk pertamakalinya melaksanakan Pemilihan Walikota secara langsung. H. Dada Rosada yang berpasangan dengan Ayi Vivananda terpilih dengan suara mayoritas 65%, menyisihkan pasangan Hudaya - Nahadi dan Taufikurahman - Deni Triesnahadi.

Inilah Daftar Walikota Yang Pernah Pimpin Kota Bandung
Walikota yang kesatu adalah Bertus Coops (1874-1966)
• E.A. Maurenbrecher (1906-1907) assistent-resident
• R.E. Krijboom (1907-1908) assistent-resident
• J.A. van Der Ent (1909-1910) assistent-resident
• J.J. Verwijk (1910-1912) assistent-resident
• C.C.B. van Vlenier (1912-1913) dan B. van Bijveld (1913-1917) assistent-resident
• B. Coops (1917-1920) walikota !
• S.A. Reitsma (1920-1921)
• B. Coops (1921-1928)
• Ir. J.E.A. van Volsogen Kuhr (1929-1935)
• Mr. J.M. Wesselink (1935-1937)
• N. Beets (1937-1942)
• R.A. Atmadinata (1945-1946)
• R. Sjamsurizal
• Ir. Ukar Bratakusumah (1946-1949)
• R. Enoch (1949-1956)
• R. Priatna Kusumah (1956-1966)
• R. Didi Djukardi (1966-1968)
• R. Hidayat Sukarmadidjaja (1968-1971)
• R. Otje Djundjunan (1971-1976)
• H. Utju Djoenaedi (1976-1978)
• R. Husein Wangsaatmadja (1978-1983)
• H. Ateng Wahyudi (1983-1993)
• H. Wahyu Hamidjaja (1993-1998)
• H. Aa Tarmana (1998-2003)
• H. Dada Rosada, SH, M.Si (2003-2013)ADMIN .
Selengkapnya...

Kang Dada SHOW

Pernyataan Kang Dada


"PKD - Saya tidak akan segan-segan memberhentikan para pejabat/lurah yang mengelola bawaku pangan, bila terbukti menyalahgunakan"

PKD - "Lakukan Gerakan Revolusioner P4LH bersama warga kota, Tiada hari tanpa menanam pohon, tiada hari tanpa buat sumur resapan, tiada hari tanpa lepas burung"

PKD - "Apapun yang saat ini menurut dewan masih belum baik, maka akan kami perbaiki. Namun semua juga akan dilakukan dengan bertahap. Jadi tidak bisa dilakukan sekaligus," Walikota - Tribun Jabar Online)

PKD - "Pemkot punya 7 program prioritas, ketujuhnya sangat penting untuk masyarakat sehingga memiliki prioritas yang sama. Perbaikan jalan untuk kepentingan umum memiliki priotas sama dengan pendidikan dan kesehatan serta ekonomi," Walikota - Tribun Jabar Online)

PKD - WALI KOTA BANDUNG DADA ROSADA MINTA AGAR PARA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)AKTIF MENGHARGAI DAN MENGHORMATI PARA PENSIUNAN. TRIBUN

"ANGGARAN UNTUK PEMBEBASAN LAHAN SUDAH ADA. RTH HANYA NAMANYA, NANTI SEBAGIAN BISA KITA GUNAKAN UNTUK LAHAN PLTSA, YANG LAIN NANTI UNTUK RTH," TRIBUN

Kegiatan Pemkot

"PKD - Kepala BPLHD Dandan Riza Wardhana "Saat kegiatan Car Free Day, pencemaran udara di Jalan Dago menurun secara signifikan," detikbandung PKD - KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA FERDI LIGASWARA : “MENJELANG DIRGAHAYU KE-200 KOTA BANDUNG, PEMKOT BANDUNG LAKUKAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) YANG ADA DI SEPUTARAN ALUN-ALUN KOTA BANDUNG KE BASEMENT ALUN-ALUN” PKD - "KALAU SEKARANG MENDAPATKAN PENGHARAGAAN BEST EFFORT KAMI TENTU MENSYUKURI ITU, TAPI KAMI TIDAK PUAS DENGAN HASIL INI. PENILAIAN HARI INI HARUS MENJADI EVALUASI BESAR-BESARAN BAGI PEMKOT BANDUNG," NANANG SUGIRI WAKIL KETUA KOMISI C DPRD KOTA BANDUNG (Tribun Jabar) PKD - TERKAIT KEBERADAAN FACTORY OULET (FO) BARU DI JALAN IR H DJUANDA NO 92,94, DAN 122 KEPALA BPPT REKOTOMO MENGATAKAN "SESUAI KEBIJAKAN PAK WALI KOTA TIDAK BOLEH MENGELUARKAN IZIN USAHA FO, MAKANYA TAK MUNGKIN BPPT MENGELUARKAN IZIN USAHA," PKD - KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) REKOTOMO "SAYA TIDAK TAHU BERAPA MINIMARKET YANG TAK BERIZIN TAPI SAYA AKHIR APRIL LALU TELAH MENYERAHKAN DAFTAR MINIMARKET YANG MEMILI IZIN KE SATPOL PP UNTUK DITINDAKLANJUTI, " (TRIBUN) PKD - DINAS KEUANGAN DAN PENGELOLA ASET DAERAH (DKPAD) KOTA BANDUNG MENAKSIR PENDAPATAN DARI SEWA ASET MILIK PEMKOT BANDUNG PADA 2010 MENCAPAI RP 11,3 MILIAR. PENDAPATAN DARI SEWA ASET DI KOTA BANDUNG MASIH RELATIF KECIL. TAHUN SEBELUMNYA, PENDAPATAN DARI SEWA ASET HANYA MENCAPAI RP 8,5 MILIAR. (PR). PKD- KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, OJI MAHROJI : PENDAFTARAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN 2010/2011 MASIH MEMBERLAKUKAN SISTEM KLUSTER. TRIBUN

berbenah menuju jabar

bagaimana pembangunan kota Bandung ; era Kang Dada?

fakta integritas

fakta integritas
BANDUNG ZERO CORRUPTION MOVEMENT