30 September 2009

PROBLEMA KEPENDUDUKAN PASCA LEBARAN

10.45 by kangdada · 0 komentar

PKD - Pasca lebaran tiba, pemerintah Kota Bandung disibukan dengan arus balik dari daerah. Kesibukan ini bukan hanya menyangkut penertiban arus lalulintas tapi juga terkait dengan arus urbanisasi yaitu masuknya para pendatang baru ke Kota Bandung.

Diperkirakan arus urbanisasi ke Kota Bandung pasca lebaran bisa mencapai 100% dari jumlah pemudik. Hitungan ini berdasar atas rasio bahwa satu orang pemudik dari Kota Bandung bisa membawa satu sampai dua orang dari daerah asalnya.

Jika itu terjadi maka beban pemerintah Kota Bandung bisa semakin berat karena hal tersebut berdampak kepada penyediaan layanan infrastruktur baik sosial maupun ekonomi.

Lintas Sektoral
Persoalan kependudukan bukan saja hanya masalah administrasi tetapi juga menyangkut beban persoalan penyediaan layanan yang diberikan oleh pemerintah.

Oleh karena itu Pemkot Bandung disamping melakukan operasi yustisi terhadap para pendatang baru tapi juga diharapkan mampu melaukan terobosan lintas sektoral dengan pemerintah pusat maupun dengan pemerintah daerah satelit, untuk melakukan upaya komprehensip penyelesaian arus urbanisasi secara lebih manusiawi dan bijak.

Membenahi persoalan urbanisasi penduduk pada dasarnya harus ditangani secara lintas sektoral. Pemerintah pusat harus berupaya sekuat tenaga memfasilitasi penyelesaian persoalan tersebut dengan pemerintah daerah.

Secara sosial urbanisasi penduduk dari desa kekota tidak bisa dihindari, jika persoalan yang menjadi penyebab utamanya tidak diselesaikan secara tuntas.
Dalam hal ini masyarakat tidak bisa dipersalahkan, kewajiban pemerintahlah yang harus segera menyelesaikan persoalan utamanya yaitu penyediaan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya didaerah.

Akar Persoalan
Berkaca dari cara penyelesaian yang dilakukan oleh pemerintah dari tahun ke tahun terhadap para pendatang baru dari daerah ada kecenderungan tidak manusiawi. Cara cara penyelesaian dengan mengusir orang yang tak memiliki KTP setempat dianggap melanggar hak asasi manusia.

Kedepan seharusnya pemerintah memikirkan cara cara penyelesaian yang komprehensif yang berawal dari penyelesaian akar persoalan kenapa orang mau melakukan urbanisasi.

Tentu saja penyelesaian ini memerlukan waktu sehingga dampaknya tidak bisa dirasakan secara langsung, tetapi diyakini bahwa cara penyelesaian urbanisasi tidak cukup dengan melarang seolah membatasi orang mencari pekerjaan, sementara pemerintah tidak mau memihak kebijakannya didaerah dengan penyediaan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Admin
Selengkapnya...

24 September 2009

MASYARAKATLAH YANG HARUS DIUNTUNGKAN Pemkot Bandung Resmi Mengoperasikan Trans Metro Bandung

Kebijakan apapun selalu mengundang pro dan kontra, meskipun demikian kebijakan yang baik sejatinya harus lebih banyak menguntungkan kepentingan masyarakat, tapi tak bisa dihindari ada sebagian orang yang merasa dirugikan. Tugas pemerintah-lah untuk memberikan solusi yang tepat kepada sebagian masyarakat, yang merasa dirugikan tersebut.

Demikian juga dalam kebijakan pengoperasian Bus Trans Metro Bandung, jurusan Cibeureum – Cibiru, Kamis (24/9). Pengoperasian bus ini adalah salah satu solusi Pemerintah Kota Bandung dalam kebijakan pengelolaan trasportasi yang terpadu dan efesien di Kota Bandung, khusunya disepanjang Jalan Soekarno-Hatta.

Tentu saja pengoperasian bus ini banyak disambut gembira oleh masyarakat pengguna transportasi, mereka berharap keberadaan Bus Trans Metro Bandung ini bisa membantu dan memberikan pelayanan prima kepada mereka, disamping itu juga bisa menghemat pengeluaran keuangan mereka.

Penolakan
Dari awal pengoperasian Bus Trans Metro Bandung ini bukan tanpa kendala, sejumlah pengusaha angkot yang beroperasi di sepanjang Jalan Soekarno Hatta merasa keberatan dengan pengoperasian bus tersebut. Mereka yang umumnya para sopir angkot menolak dengan alasan bahwa pengoperasian ini bakal mengurangi pendapatan mereka.

Keberatan para sopir angkot atas pengoperasian Bus Trans Metro Bandung ini patut kita dengarkan dan seyogyanya Pemkot Bandung bisa memberikan solusi terhadap persoalan ini.

Optimis dan Konsisten
Dengan kebijakan pengoperasian Bus Trans Metro Bandung diharapkan Pemkot Bandung tetap optimis dan konsisten dalam pengoperasiannya, jangan sampai terulang kejadian pembatalan pengoperasian bus ini seperti yang sudah-sudah, karena sangat merugikan masyarakat juga mengurangi wibawa pemerintah Kota Bandung dalam penegakan kebijakan

Sepanjang misinya benar yakni untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat banyak dalam bidang transportasi, hendaknya Pemkot Bandung tidak kalah dengan tekanan-tekanan. Pemkot Bandung harus berani dan tegas dalam penegakan kebijakan termasuk dalam cara-cara penyelesaian dengan para pengusaha angkot, karena kebijakan pengoperasian ini semata-mata demi kepentingan kesejahteraan masyarakat.

Admin
Selengkapnya...

22 September 2009

Taman Lalu Lintas Masih Jadi Primadona

11.06 by kangdada · 0 komentar
Label:

Tya Eka Yulianti – detikBandung
Bandung - Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani di Jalan Belitung, Bandung, masih jadi primadona untuk liburan keluarga.

Seperti pada H+1 Lebaran, hingga tengah hari saja sudah 4.000 tiket terjual.

Tercatat hingga pukul 13.00 WIB, Senin (21/9/2009) sudah terjual 4.000 tiket masuk. Jumlah ini jauh melebihi penjualan tiket pada Lebaran sehari sebelumnya yakni 1.450 tiket.

"Tetapi kalau dijumlahkan hari pertama dan hari kedua Lebaran pukul 13.00 WIB, dibandingkan dengan tahun lalu turun hingga 12 persen," ujar Kepala Taman Lalu Lintas Asep Zulkifli.

Pada hari pertama tahun lalu, angka kunjungan mencapai 1.700, sementara pada hari kedua mencapai 6.000 pengunjung.

Asep mengaku tidak tahu mengapa jumlah pengunjung berkurang. Namun ia optimis angka 6.000 tiket akan tercapai. "Walau pun jam satu baru tercatat 4.000 pengunjung, semoga nanti semakin sore jumlahnya bisa mencapai 6.000 bahkan lebih.

Harga tiket masuk yakni sebesar Rp 5.500. Ini sudah termasuk Rp 500 untuk sumbangan ke PMI.

Selama libur Lebaran, jam buka Taman Lalu Lintas ditambah satu jam menjadi mulai jam 08.00-16.00 WIB, dari biasanya tutup pukul 15.00 WIB. Disediakan 4 loket penjualan tiket di dua pintu masuk. Kebanyakan dari pengunjung tidak hanya orang Bandung, tetapi juga dari kota-kota di sekitarnya seperti Majalengka.

Sejak hari Lebaran hingga H+7, selain permainan juga ada live musik. Sementara untuk arena atau fasilitas permainan tidak ada penambahan.

"Sampai saat ini kita punya 11 wahana permainan, tidak ada yang ditambah. Mungkin sarananya saja ditambah, misal balon loncat tadinya cuma satu kini menjadi tiga," lanjut Asep.

Yang menjadi favorite di tempat ini dalah wahana kereta api mini. Terbukti dari total tiket yang terjual hingga tengah hari, 2.000 di antaranya adalah untuk kereta api.

"Memang sejak lama wahana kereta api menjadi favorit pengunjung," lanjutnya.

Untuk bisa menaiki kereta api mini, cukup membayar Rp 3.000 per orang. Rata-rata memang tarifnya sama, kecuali kolam renang sebesar Rp. 4.000 untuk anak-anak dan Rp 1.000 untuk orang dewasa.

Karena pada hari lebaran jumlah pengunjung lebih banyak dan peminat yang naik kereta api mini juga banyak, maka selama lebaran dioperasikan 2 buah kereta api. "Kalau hari biasa, kita hanya pakai satu. Selama lebaran ini kita tambah," ujarnya.(lom/lom)

Selengkapnya...

RAMADHAN BERBUAH KEBAIKAN

PKD = RAMADHAN 1430 H memang telah usai. Perayaan lebaran pun sudah berlalu, meskipun suasananya masih terasa sampai berhari-hari. Terbukti dengan masih banyaknya ucapan selamat lebaran kerap kita dapatkan melalui pesan singkat SMS dari saudara, teman, dan sahabat.

Bila kita perhatikan, antusias masyarakat dalam merayakan lebaran begitu sangat kontras dengan suasana khusu di-hari-hari sebulan sebelumnya dalam beribadat. Suasana penuh suka cita, di hari raya lebaran telah berubah menjadi suasana penuh konsumtif dan eforia. Kegembiraan yang dilampiaskan secara berlebihan seolah telah menjadi tradisi yang tidak bisa tidak, menjadi bagian pelengkap dalam prosesi perayaan lebaran. Pelampiasan dalam segala hal setelah sebulan penuh di rem, menjadi pemandangan sehari-hari, terutama dalam hal etika pergaulan sosial.

Pelaksanakan ibadat selama bulan ramadhan yang penuh kedisiplinan seolah tak berbekas sama sekali. Lihat saja dalam tayangan televisi, kini banyak mempertontonkan gaya hidup hedonisme yang memuja dunia materi dan syahwat, kerap muncul dengan berbagai variannya. Para artis sudah tak canggung lagi untuk mengumbar sensualitas dan keglamoran, padahal sebulan sebelumnya mereka tampil mengisi ruang media dengan atribut kesalehan.

Hawa nafsu sepertinya sudah mendapatkan tempat kembali dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, di kantor bahkan, di sekolah perilaku menyimpang nampak jelas kita temukan ; orang tak mau lagi berbagi dengan saudaranya yang tak mampu, melupakan kesabaran disaat terkena musibah, bahkan kesenangan mendengar dan menonton gunjing atau gosip sudah menjadi keseharian kita.

Perayaan lebaran dalam suasana penuh suka cita memang tak bisa disalahkan tetapi seyogyanya kita tidak melupakan makna dan nilai dari ibadat shaum itu sendiri. Dalam salah satu hadis, Rosulullah bersabda ; “ada dua kegembiraan bagi orang yang shaum, pertama saat dia berbuka dan yang kedua saat Iedul Fitri tiba”. Tentu saja kegembiraan saat Iedul Fitri, bukan diartikan kegembiraan karena sebelas bulan kedepan, tidak ada kewajiban berpuasa dan bebas mengumbar hawa nafsu. Dalam makna yang lebih dalam, kegembiraan tersebut merupakan manifestasi kegembiraan orang yang berpusa atas janji Allah SWT, berupa kesucian layaknya bayi yang baru lahir, ampunan serta pahala surga.


ANTISIPASI DAN PENINGKATAN
Pemaknaan lebaran setelah kita ditempa kedisiplinan dengan membiasakan diri ibadat shaum, mengekang hawa nafsu dan seluruh ibadat lainnya, harus membuahkan antisipasi diri dan peningkatan ibadat serta budi pekerti berupa ; menjaga kesucian diri dan peningkatkan kualitas hidup, karena dibulan selanjutnya tak sedikit kita akan menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Menjaga kesucian diri berarti meninggalkan seluruh perbuatan tercela, baik tingkah laku ucapan atau pikiran. Dalam arti yang luas seluruh kehidupan kaum mukminin dalam sebelas bulan berikutnya adalah cerminan bulan Ramadhan, dimana mereka sekuat tenaga berupaya untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Sungguh, sebelas bulan kedepan kita tidak lagi terjebak dengan istilah ‘ini bulan ramadhan-ini bukan bulan ramadhan‘, seolah bulan selain bulan ramadan, kita bisa berbuat seenaknya mengumbar hawa nafsu.

Buah dari ibadat Ramadhan harus membekas pada pribadi-pribadi mukminin berupa peningkatan kualitas ibadat dan amal salih. Rutinitas shaum, tarawih/qiyamullail sebulan penuh harus tercermin dalam sifat kesabaran dan ketaatan kepada Allah SWT dalam keseharian. Tadarus dan Ittikaf yang didawamkan harus menjadi kebiasaan kita untuk terus bergiat membaca, mencari ilmu dan merenungi seluruh penciptaan Allah SWT, karena seluruh dunia dan isinya merupakan ayat-ayat Allah yang patut kita perhatikan.

Begitupun sifat kedermawanan (filantropik) yang tercermin dalan infak, sidaqoh dan zakat, harus terus ditingkatkan, apalah artinya kita berbuat baik di bulan Ramadhan, jika di sebelas bulan berikutnya kita kikir dan tak mau berbagi. Sebelas bulan kedepan merupakan ladang terbuka bagi para dermawan atau agniya untuk terus berbagi dengan kaum fakir miskin, anak yatim dan dhuafa.

Dengan amal infak, sidaqoh dan zakat berarti kita sudah memberi kesempatan bagi kaum yang kurang mampu untuk memberdayakan dirinya, sehingga kebiasaan tersebut pada akhirnya mampu mengurangi jumlah kemiskinan, yang saat sekarang menjadi problema sosial-ekonomi bangsa-bangsa didunia tak terkecuali di Indonesia.

Dimensi lain dari sikap berbagi tersebut pada dasarnya, ikut berpartisipasi dalam peningkatkan kualitas sumberdaya manusia, karena tak sedikit manfaat dari ibadah ini dalam presfektif sosial maupun sprituil, seperti tersirat dalam salah satu hadis nabi “kemiskinan lebih dekat kepada kekufuran”.

Dalam kontek ini nabi ingin menegaskan bahwa tak sedikit orang menjadi kufur karena dirinya fakir. Oleh karena itu sifat kedermawanan berarti selain memberikan peluang bagi para agniya untuk meningkatkan kualitas hidup sosial, menggapai ridlo Allah SWT juga berperan dalam mencegah orang menjadi kufur, setelah dirinya (orang miskin) terberdayakan oleh kebaikan kaum dermawan.

Dalam hal peningkatan kualitas hidup dan budi pekerti, ba’da ibadah bulan ramadhan salah satu yang tak bisa di lepaskan dalam seluruh ritusnya adalah bersilaturahim dan bermaaf-maafan. Silaturahim dalam model mudik seperti di indonesia merupakan hal sangat lazim, disaat menjelang habisnya bulan Ramadhan. Tapi apapun namanya bersilaturahim dan bermaaf-maafan harus menjadi kebiasaan kita dalam berbagai situasi dan kondisi.

Bersilaturahim berarti menyambung tali kasih sayang dengan orang yang kita cintai dan sayangi tak terkecuali dengan orang yang memusuhi kita. Dalam salah satu hadis riwayat Al-baihaqy, Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah; ”Apakah budi pekerti yang baik itu, ya Rasulullah?. Rasulullah menjawab : Anda hubungi orang yang memutuskan silaturahim denganmu. Anda maafkan orang yang menganiyayamu dan Anda beri orang yang tidak mau memberimu.”


Wallau Alam
Oleh : Aep Alamsyah
Selengkapnya...

Kang Dada SHOW

Pernyataan Kang Dada


"PKD - Saya tidak akan segan-segan memberhentikan para pejabat/lurah yang mengelola bawaku pangan, bila terbukti menyalahgunakan"

PKD - "Lakukan Gerakan Revolusioner P4LH bersama warga kota, Tiada hari tanpa menanam pohon, tiada hari tanpa buat sumur resapan, tiada hari tanpa lepas burung"

PKD - "Apapun yang saat ini menurut dewan masih belum baik, maka akan kami perbaiki. Namun semua juga akan dilakukan dengan bertahap. Jadi tidak bisa dilakukan sekaligus," Walikota - Tribun Jabar Online)

PKD - "Pemkot punya 7 program prioritas, ketujuhnya sangat penting untuk masyarakat sehingga memiliki prioritas yang sama. Perbaikan jalan untuk kepentingan umum memiliki priotas sama dengan pendidikan dan kesehatan serta ekonomi," Walikota - Tribun Jabar Online)

PKD - WALI KOTA BANDUNG DADA ROSADA MINTA AGAR PARA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)AKTIF MENGHARGAI DAN MENGHORMATI PARA PENSIUNAN. TRIBUN

"ANGGARAN UNTUK PEMBEBASAN LAHAN SUDAH ADA. RTH HANYA NAMANYA, NANTI SEBAGIAN BISA KITA GUNAKAN UNTUK LAHAN PLTSA, YANG LAIN NANTI UNTUK RTH," TRIBUN

Kegiatan Pemkot

"PKD - Kepala BPLHD Dandan Riza Wardhana "Saat kegiatan Car Free Day, pencemaran udara di Jalan Dago menurun secara signifikan," detikbandung PKD - KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA FERDI LIGASWARA : “MENJELANG DIRGAHAYU KE-200 KOTA BANDUNG, PEMKOT BANDUNG LAKUKAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) YANG ADA DI SEPUTARAN ALUN-ALUN KOTA BANDUNG KE BASEMENT ALUN-ALUN” PKD - "KALAU SEKARANG MENDAPATKAN PENGHARAGAAN BEST EFFORT KAMI TENTU MENSYUKURI ITU, TAPI KAMI TIDAK PUAS DENGAN HASIL INI. PENILAIAN HARI INI HARUS MENJADI EVALUASI BESAR-BESARAN BAGI PEMKOT BANDUNG," NANANG SUGIRI WAKIL KETUA KOMISI C DPRD KOTA BANDUNG (Tribun Jabar) PKD - TERKAIT KEBERADAAN FACTORY OULET (FO) BARU DI JALAN IR H DJUANDA NO 92,94, DAN 122 KEPALA BPPT REKOTOMO MENGATAKAN "SESUAI KEBIJAKAN PAK WALI KOTA TIDAK BOLEH MENGELUARKAN IZIN USAHA FO, MAKANYA TAK MUNGKIN BPPT MENGELUARKAN IZIN USAHA," PKD - KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) REKOTOMO "SAYA TIDAK TAHU BERAPA MINIMARKET YANG TAK BERIZIN TAPI SAYA AKHIR APRIL LALU TELAH MENYERAHKAN DAFTAR MINIMARKET YANG MEMILI IZIN KE SATPOL PP UNTUK DITINDAKLANJUTI, " (TRIBUN) PKD - DINAS KEUANGAN DAN PENGELOLA ASET DAERAH (DKPAD) KOTA BANDUNG MENAKSIR PENDAPATAN DARI SEWA ASET MILIK PEMKOT BANDUNG PADA 2010 MENCAPAI RP 11,3 MILIAR. PENDAPATAN DARI SEWA ASET DI KOTA BANDUNG MASIH RELATIF KECIL. TAHUN SEBELUMNYA, PENDAPATAN DARI SEWA ASET HANYA MENCAPAI RP 8,5 MILIAR. (PR). PKD- KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, OJI MAHROJI : PENDAFTARAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN 2010/2011 MASIH MEMBERLAKUKAN SISTEM KLUSTER. TRIBUN

berbenah menuju jabar

bagaimana pembangunan kota Bandung ; era Kang Dada?

fakta integritas

fakta integritas
BANDUNG ZERO CORRUPTION MOVEMENT